Selancar Situs

Jajak Info

PENGUMUMAN

Rabu, 21 Maret 2018

"PMII Sebagai Leader Stock (Saham Pemimpin) Bangsa Indonesia"

Oleh: Ikhlas Musawibah

Media Pergerakan: PMII UIN SUSKA

Foto Oleh : Rizal Fahmi/MP
Pada tanggal 17 April 1960 silam di Kota Pahlawan, Surabaya, sekelompok mahasiswa nahdliyin membentuk sebuah organisasi kemahasiswaan yang diberi nama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, yang disingkat PMII. Sebagai suatu organisasi kaderisasi. PMII tak henti-hentinya terus melakukan kaderisasi di kalangan mahasiswa untuk melahirkan dan membentuk kader-kader menjadi pribadi Muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap dan bertanggungjawab dalam mengamalkan ilmunya serta komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia (AD/ART PMII, tujuan PMII).

Berangkat dari tujuan PMII tersebut, secara langsung maupun tidak, PMII mencetak generasi muda yang akan memegang estafet kepemimpinan bangsa. Nilai-nilai kepemimpinan mesti tertanam dalam setiap kader PMII sebagai tanggung jawab untuk mengemban amanah kepemimpinan bangsa kedepan. Karakter dan sikap pemimpin yang dibutuhkan bangsa saat ini sudah terkonsep jelas dalam tujuan PMII yaitu Terbentuknya pribadi Muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap dan bertanggungjawab dalam mengamalkan ilmunya serta komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu dalam regenerasi kepemimpinan bangsa, kader-kader PMII menjadi layak dan bahkan sangat layak untuk turut andil di dalamnya.

Tidak hanya dalam tujuan PMII, dalam tiga slogan PMII juga menjadi isyarat bahwa kader PMII adalah leader stock yang ideal untuk bangsa Indonesia ke depan. Yang sudah dikonsep menjadi Tri-Logi yang Pertama adalah Tri-Motto yaitu “Dzikir, Fikir dan Amal Shaleh”. Bahwa seorang pemimpin harus senantiasa berdzikir mengingat Sang Pemberi amanah, Allah SWT sebagai pengingat dan pengawas diri di saat menjalankan tanggung jawab kepemimpinan (khalifah fil ardh). Seorang pemimpin juga harus memiliki daya fikir atau intelektual yang memumpuni sebagai modal dalam menggunakan strategi dan menentukan keputusan. Dari itu seorang pemimpin harus memiliki semangat beramal shaleh baik shaleh ritual maupun shaleh sosial. Ketiganya adalah bagian yang tak dapat terpisahkan dan menjadi karakter serta sikap pemimpin yang ideal.

Kedua, Tri-Komitmen yaitu “Kejujuran, Kebenaran dan Keadilan”. Saat ini bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin yang jujur berucap dan bersikap. Bangsa Indonesia juga membutuhkan pemimpin yang bertindak pada garis kebenaran. Dan bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin yang adil dalam mengambil keputusan.

Ketiga, Tri-Khidmat yaitu “ Taqwa, Intelektual dan Profesional”. Ketaqwaan pemimpin menjadi hal yang mendasar karena berbicara tentang ibadah, baik ibadahnya kepada Tuhan (hablul minallah) maupun ibadah sosial (hablul minannas). Intelektual sebagai basis fikir dimana pemimpin mesti memiliki ilmu kepemimpinan. Dan Profesionalitas dimana pemimpin harus profesional dalam menjalankan tugas kepemimpinannya.

Dari penjelasan tiga slogan di atas dengan kaitannya tentang kepemimpinan maka PMII menjadi penyedia leader stock untuk memimpin bangsa kedepan. Oleh karena itu, kader-kader PMII tidak hanya serta merta memahami tiga slogan di atas secara konseptual, tetapi juga mampu dijewantahkan dalam ruang praktikal. Sikap dan karakter kepemimpinan yang dibutuhkan bangsa saat ini dan kedepan telah ada di dalam PMII itu sendiri, tinggal bagaimana menanamkannya kepada kader.(rzf/mp).