Pendirian PMII
Ide dasar berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
(PMII) bermula dari adanya hasrat kuat para mahasiswa Nahdliyin untuk membentuk
suatu wadah (organisasi) mahasiswa yang
berideologi Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja). Sebelum berdirinya PMII, sudah
ada organisasi mahasiswa Nahdliyin, namun masih bersifat local. Organisasi itu
diantaranya Ikatan Mahasiswa Nahdlatul Ulama (IMANU) berdiri pada Desember 1955
di Jakarta. Di Surakarta didirikan
Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) pada tahun yang sama. Kemudian
berdiri juga Persatuan Mahasiswa Nahdlatul Ulama (PMNU) di Bandung. Selain
organisasi tersebut, ada pula mahasiswa Nahdliyin yang tergabung pada Ikatan
Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) yang terwadahi pada departemen perguruan tinggi.
Adanya berbagai macam organisasi kemahasiswaan yang berafiliasi kepada Nahdlatul Ulama ternyata tidak mampu membendung hasrat untuk berdirinya organisasi mahasiswa nahdliyin secara nasional, hal itu terbukti pada Konferensi Besar IPNU pada tanggal 14-17 Maret 1960 di Kaliurang Yogyakarta disepakati untuk berdirinya organisasi kemahasiswaan Nahdliyin.
Kemudian dibentuklah panitia sponsor berdirinya organisasi mahasiswa Nahdliyin yang berjumlah 13 orang mahasiswa NU dari berbagai daerah. Ketiga belas panitia tersebut kemudian mengadakan pertemuan yang disebut dengan Musyawarah Mahasiswa NU. Pertemuan tersebut diselenggarakan pada tanggal 14-16 April 1960 di Gedung Madrasah Muallimin Nahdlatul Ulama (Gedung Yayasan Khadijah) Wonokromo Surabaya. Selanjutnya hasil musyawarah tersebut diumumkan di Balai Pemuda pada tanggal 21 Syawal 1379 Hijriyah atau bertepatan dengan tanggal 17 April 1960. Maka mulai saat itulah PMII berdiri dan tanggal 17 April 1960 dinyatakan sebagai hari jadi PMII yang diperingati dengan istilah Hari lahir (Harlah).
Adapun ketiga belas mahasiswa NU sponsor atau panitia yang selanjutnya disepakati sebagai pendiri PMII yaitu:
Adanya berbagai macam organisasi kemahasiswaan yang berafiliasi kepada Nahdlatul Ulama ternyata tidak mampu membendung hasrat untuk berdirinya organisasi mahasiswa nahdliyin secara nasional, hal itu terbukti pada Konferensi Besar IPNU pada tanggal 14-17 Maret 1960 di Kaliurang Yogyakarta disepakati untuk berdirinya organisasi kemahasiswaan Nahdliyin.
Kemudian dibentuklah panitia sponsor berdirinya organisasi mahasiswa Nahdliyin yang berjumlah 13 orang mahasiswa NU dari berbagai daerah. Ketiga belas panitia tersebut kemudian mengadakan pertemuan yang disebut dengan Musyawarah Mahasiswa NU. Pertemuan tersebut diselenggarakan pada tanggal 14-16 April 1960 di Gedung Madrasah Muallimin Nahdlatul Ulama (Gedung Yayasan Khadijah) Wonokromo Surabaya. Selanjutnya hasil musyawarah tersebut diumumkan di Balai Pemuda pada tanggal 21 Syawal 1379 Hijriyah atau bertepatan dengan tanggal 17 April 1960. Maka mulai saat itulah PMII berdiri dan tanggal 17 April 1960 dinyatakan sebagai hari jadi PMII yang diperingati dengan istilah Hari lahir (Harlah).
Adapun ketiga belas mahasiswa NU sponsor atau panitia yang selanjutnya disepakati sebagai pendiri PMII yaitu:
1. Sahabat Chalid Mawardi
(Jakarta)
2. Sahabat M. Said Budairy
(Jakarta)
3. Sahabat M. Sobich Ubaid
(Jakarta)
4. Sahabat Makmun Syukri
(Bandung)
5. Sahabat Hilman Badrudinsyah
(Bandung)
6. Sahabat H. Ismail Makky
(Yogyakarta)
7. Sahabat Moensif Nachrowi
(Yogyakarta)
8. Sahabat Nuril Huda Suaiby
(Surakarta)
9. Sahabat Laily Mansur
(Surakarta)
10. Sahabat Abdul Wahab Jaelani
(Semarang)
11. Sahabat Hisbullah Huda
(Surabaya)
12. Sahabat M. Chalid Narbuko
(Malang)
1. sejak berdiri, PMII telah dipimpin oleh Ketua Umum sebagai
berikut:
2. Sahabat Mahbub Djunaidi
(1960-1967)
3. Sahabat M. Zamroni
(1967-1973)
4. Sahabat Abduh Paddare
(1973-1977)
5. Sahabat Ahmad Bagja
(1977-1981)
6. Sahabat Muhyiddin
Arusbusman (1981-1985)
7. Sahabat Suryadharma Ali
(1985-1988)
8. Sahabat M. Iqbal Assegaf
(1988-1991)
9. Sahabat Ali Masykur Musa
(1991-1994)
10. Sahabat A. Muhaimin
Iskandar (1994-1997)
11. Sahabat Syaiful Bhari
Anshori (1997-2000)
12. Sahabat A. Malik Haramain
(2003-2005)
13. Sahabat Hery Hariyanto
Azumi (2005-2008)
14. Sahabat M. Rodli Kaelani
(2008-2011)
15. Sahabat Addin Jauharudin
(2011-2014)
16. Sahabat Aminuddin Ma’ruf
(2014-2016)
17. Sahabat Agus Mulyono Herlambang (2017-2019)
Hubungan Struktural PMII-NU
Saat didirikan pada tahun 1960, PMII merupaakn Badan Otonom
(Banom) dari NU sebagai induk organisasi. Perjalanan PMII seabagai underbow NU
bertahan hingga tahun 1972. Pada tahun itu PMII menyatakan diri sebaagai
organisasi independen yaitu tidak berafiliasi dengan organisasi manapun.
Deklarasi Independensi PMII dicetuskan pada tanggal 14 Juli 1972 di Murnajati
Lwang Malang Jawa Timur. Deklarasi itu kemudian dikenal dengan “Deklarasi
Murnajati”.
Menyadari kultur dan historis PMII tidak bisa dipisahkan dengan NU, pada kongres X tanggal 1991 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta dideklarasikan posisi “Interdependensi PMII-NU”. Selanjutnya untuk mempertegas posisi interdependen. Pada Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PB PMII tanggal 24 Desember 1991 di Cimacan Jawa Barat dikeluarkan “Implementasi Interdependensi PMII-NU” dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:
Menyadari kultur dan historis PMII tidak bisa dipisahkan dengan NU, pada kongres X tanggal 1991 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta dideklarasikan posisi “Interdependensi PMII-NU”. Selanjutnya untuk mempertegas posisi interdependen. Pada Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PB PMII tanggal 24 Desember 1991 di Cimacan Jawa Barat dikeluarkan “Implementasi Interdependensi PMII-NU” dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Ukhuwah Islamiyah
2. Amar Ma’ruf Nahi Munkar
3. Mabadi Khoiru Ummah
4. Al-Musawah
5. Hidup berdampingan dan
berdaulat secara penuh
Deklarasi Format Profil PMII yang dicetuskan pada Kongres X
tahun 1991 merupakan kristalisasi dari tujuan pergerakan sebagaimana tercantum
dalam AD/ART yaitu” “Terbentuknya Pribadi Muslim Indonesia yang bertaqwa kepada
Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap dan bertanggung jawab dalam
mengamalkan ilmunya dan komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan
Indonesia”.
Atas dasar itulah, PMII membakukan dan menetapkan format
khidmatnya berupa:
1. Motto PMII : Berilmu,
Beramal dan Bertaqwa
2. Tri Khidmah PMII :
Taqwa, Intelektualitas dan Profesionalitas
3. Tri Komitmen PMII
:Kejujuran, Kebenaran dan Keadilan
4. Eka Citra Diri PMII :
Ulul Albab.
Dikutip dari website resmi pmii.or.id