Selancar Situs

Jajak Info

PENGUMUMAN

Senin, 07 Mei 2018

Yang Benar atau Yang Salah

Oleh: Rizal Muhammad Al-Husaini

Media Pergerakan: PMII UIN SUSKA

Media Pergerakan: foto taken by. Iin Nopika Fitri
Dalam hidup ini, selalu saja ada berbagai probelmatika yang datang silih berganti. Selesai satu datang dua, selesai dua datang tiga dan seterusnya. Namun itu semua bukanlah sebuah alasan untuk menyerah begitu saja.

Manusia diciptakan sebagai makhluk yang diberi kelebihan akal fikiran dan perasaan. Sehingga ketika ia mengahadapi sebuah problem, maka otomatis ia akan berfikir untuk menyelesaikannya. Walau terkadang usaha penyelesaian itu seperti tak pernah menemui titik temu. Dan ini tak khayal menjadi sebuah dilematika kompleks bagi setiap individu yang mengalaminya.

Ketika kita berbicara tentang sebuah problem. Pastinya akan muncul beberapa spekulasi. Dan yang paling sering muncul adalah perdebatan antara yang benar dan yang salah. Kedua kata ini merupakan sebuah peristiwa yang sangat sulit untuk ditemukan titik temu diatara keduanya. Karena ia bersifat dinamis sesuai dengan pribadi individu yang menaknai problematika itu.

Benar atau salah memang selalu menjadi sebuah punca masalah. Ketika seseorang mengatakan dirinya benar, itu sah-sah saja karena iya mempunyai hak untuk menyatakan kebenaran itu, berdasarkan perspektif dan sudut pandangnya sendiri. Begitu juga sebaliknya setiap orang juga punya hak untuk menyatakan sesuatu itu salah berdasarkan sudut pandangnya pribadinya. Namun disini masalahnya adalah ketika keduanya sama-sama keras. Maka keduanya atau salah satunya pasti ada yang hancur menjadi abu.

Disinilah dibutuhkan adanya kelembutan dan kelapangan dada. Supaya bisa ditemukan titik temu dari kedua pernyataan tersebut. Namun tak banyak orang yang sadar akan hal ini. Kebanyakan mereka selalu menghadapi sebuah problem dengan keras hati. Sehingga bukan perdamaian yang mereka dapatkan. Namun justru perpecahan.

Sahabat, sebuah kebaikan tak akan pernah berdiri dengan mudah. Namun jangan jadikan kesulitan ini untuk selalu berkeras hati. Karena itu bukanlah solusi. Ya Allah Ya Nurul Qalbi, terangilah, lapangkanlah, bersihkanlah hati kami. Dengan kelembutan Cahayamu. (mp/rzfa)

Tidak ada komentar: